tumbuh kembang pada usia remaja
MAKALAH TUMBUH KEMBANG PADA USIA REMAJA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak
PRODI
D III KEPERAWATAN MAGELANG
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT. Penyusun merasa sangat beruntung dan diberkati dalam
berbagai urusan. Diantaranya mempunyai keluarga dan teman-teman yang selalu
mendukung dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak.
Mereka semua rela menyumbangkan
semua ide, tenaga, dan waktu agar makalah ini dapat terselesaikan. Karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang
tua penyusun yang selalu memberi dorongan semangat, do’a, dan fasilitas dalam
pembuatan makalah ini.
2.
Para dosen Poltekkes
Kemenkes Semarang prodi Keperawatan Magelang khususnya kepada Ibu Hermani Triredjeki, S.Kep,Ns,M.Kes yang
telah memberikan ilmu kepada penyusun.
3. Teman-teman
dari penyusun semua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya
kami mengharap segala masukkan baik berupa kritik maupun saran-saran demi
perbaikan makalah ini dan dengan suatu harapan yang tinggi agar makalah
sederhana ini dapat memberikan sumbangan pikiran demi pembangunan Bangsa dan
Negara.
Magelang, November
2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja
merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Masa remaja sering
digambarkan sebagai masa yang paling indah, dan tidak terlupakan karena penuh
dengan kegembiraan dan tantangan. Namun masa remaja juga identik dengan kata
pemberontakan, dalam istilah psikologi sendiri sering disebut sebagai masa strom and stress karena banyaknya
goncangan-goncangan dan perubahan-perubahan yang cukup radikal dari masa remaja
sebelumnya.
Beberapa
perkembangan yang terjadi pada masa remaja yaitu, perkembangan fisik,
intelektual, sosial dan bahasa. Dalam masa
remaja, penampilan anak berubah sebagai hasil peritiwa pubertas yang hormonal,
mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa. Pikiran mereka juga berubah dengan
artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka
berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai
seorang remaja menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk
identitas seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
Salah satu
tugas perkembangan remaja yang harus dilaluinya adalah mampu berfikir secara
lebih dewasa dan rasional, serta memiliki perkembangan yang lebih matang dalam
menyelesaikan masalah. Dengan kata lain remaja harus memiliki kemampuan
intelektual serta konsepsi yang dibutuhkan untuk menjadi warga masyarakat yang
baik.
Perkembangan
sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai
individu. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan
sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan
sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan, atau perantaan.
Sedangkan
dengan perkembangan bahasa, berkembanglah pula kemampuannya untuk mengungkapkan
isi hatinya. Ia akan lebih mudah mengerti oranglain dan lebih mudah dimengerti
oleh orang lain. Semua ini sangat membantu perkembangan tingkah laku dan sikap
sosialnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa yang
yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2.
Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pada usia remaja?
C.
Tujuan
1. Untuk
memenuhi tugas Keperawatan Anak tentang Pertumbuhan dan perkembangan remaja.
2. Untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan masa remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan
peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut
membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan
jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada
waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter
dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis.
Pengertian
Perkembangan
Perkembangan
(development), adalah perubahan
secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat
dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum
konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan
dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan
kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai
prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun
bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka
keseluruhan.
B.
Pengertian Remaja
Remaja adalah individu baik
perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa/usia antara anak-anak dan
dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut
klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara United Nations (UN)
menyebutnya sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian
disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24
tahun.
Individu pada masa tersebut akan
mengalami situasi pubertas di mana ia akan mengalami perubahan yang mencolok
secara fisik maupun emosional/psikologis. Secara psikologis masa remaja
merupakan masa persiapan terakhir dan menentukan untuk memasuki tahapan
perkembangan kepribadian selanjutnya yaitu menjadi dewasa.
BAB III
PEMBAHASAN
TAHAP TUMBUH KEMBANG USIA REMAJA (12-18 TAHUN)
Masa Remaja
(12-18 tahun)
Pada masa
remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini merupakan proses menuju
kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai adalah
perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang
terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas seksual yang ditandai
dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa krisis identitas
dimana anak memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak,
sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua.
Pertumbuhan dan Perkembangan masa remaja (puber)
A. Pertumbuhan
1. Ciri-ciri fisik
Perbedaan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Usia
|
11 – 16 tahun
|
10 – 15 tahun
|
Ciri khusus
|
Terjadi mimpi basah
|
Mengalami menstruasi
|
Ciri – ciri kelamin sekunder
|
tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan
di sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih
bidang.
|
payudara tumbuh membesar,
tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta membesarnya
pinggul.
|
2. Ciri-ciri
Psikologis
Usia
|
Ciri-ciri
Psikologis
|
Kurang lebih usia 10 – 17 tahun
|
Mulai memperhatikan penampilan.
Mudah cemas dan bingung bila adanya perubahan psikis. Tidak mau dibatasi
aktivitasnya. Mulai memilih teman yang cocok. Tidak mau diperlakukan seperti
anak kecil. Selalu ingin mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau berkhayal.
Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan bentuk fisik. Mulai menghasilkan
hormon reproduksi. Alat kelamin mulai berkembang. Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.
|
Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja
1. Tinggi
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan
belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya.
2. Berat
Perubahan
berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat
badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung
sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
3.
Proporsi Tubuh
Berbagai
anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya,
badan melebar dan memanjang sehingga anggita badan tidak lagi kelihatan terlalu
panjang.
4.
Organ Seks
Baik organ
seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja,
tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
5. Ciri-ciri
Sekunder
Ciri-ciri
seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada
akhir masa remaja.
Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya
dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik
remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun
kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
1.
Pengaruh
Keluarga
Pengaruh
keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya,
sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan
panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya
perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang
mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih
cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan
gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian
rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa
remaja.
3. Gangguan Emosional
Terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian
pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang
seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak laki
cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada
usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih
berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot
pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat
kematangannya dari pada laki-laki
5. Status Sosial Ekonomi
Anak yang
berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
6. Kesehatan
Kesehatan
amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat
dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat
disbanding yang sering sakit.
7. Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan
psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik.
Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh
(badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi
(ditandai dengan haid pada perempuan).
B.
Perkembangan
1. Perkembangan
Motorik
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang
mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik.
Keterampilan motorik ini dibagi dua jenis, yaitu:
a. Keterampilan
atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga;
dan
- Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956)
Dari referensi lain, Perkembangan motorik ini,
meliputi kemampuan gerak, koordinasi, keseimbangan dan peningkatan gerak.
a.
Gerak Lokomotor
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor
adalah Berjalan,berlari, melompat,meloncat dan merangkak
b.
Gerak Non Lokomotor
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor
adalah Keseimbangan, kelentukan dan kekuatan
c.
Gerak Manipulatif
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor
adalah Melempar Bola, menendang,dan menangkap.
Perkembangan
keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan
pribadi secara keseluruhan. Kecakapan
motorik yaitu kemampuan melakuakan koordinasi kerja system syaraf motorik yang
menimbulkan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan secara tepat,
sesuai antara rangsangan dan responnya. Dalam
perkembangan masa remaja, perkembangan aspek motorik bukanlah aspek yang
mengalami banyak perubahan, atau tidak terlihat ciri-ciri yang menonjol.
Sebagaimana pertumbuhan internal lebih menonjol pada pribadi remaja
dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal, perkembangan fisik, emosi dan sosial
pun pada masa ini jauh lebih menonjol dibandingkan dengan perkembangan
motoriknya.
Namun
demikian, mengenai pengukuran keterampilan motorik remaja sering ditemui di
universitas-universitas yang memberikan tes beberapa gerakan olahraga untuk
calon mahasiswanya. Dalam tes ini dapat diketahui kemampuan-kemampuan motorik
remaja seperti kecepatan, ketangkasan, kelenturan dan lain-lain yang dapat
diukur diantaranya dengan:
(1) Tes aerobik lari 2,4 km,
(2) Tes shooting bola basket,
(3) Tes passing bola voli,
(4) Tes dribble sepakbola,
dan
(5) Tes renang.
Penyusunan
suatu tes keterampilan olahraga harus memenuhi berapa persyaratan. Para ahli
menyatakan persyaratan tersebut meliputi: kesahihan (validity), keajegan
atau keterandalan (reliability), objektif, ekonomis, menarik, dan dapat
dilaksanakan. (Kirkendall, 1980); (Abdullah, 1988); (Arikunto, 1991).
Suatu alat
tes yang sahih berarti alat tes tersebut akan mengukur apa yang seharusnya
diukur. (Safrit, 1981); (Kirkendall, 1980). Alat tes memiliki keterandalan atau
keajegan yang tinggi apabila alat tes tersebut mengukur secara tetap dan apa
yang diukur (Kirkendall, 1980; Safrit, 1981; Abdullah, 1988) dan alat tes
tersebut dikatakan obyektif apabila tes tersebut dilakukan oleh beberapa orang,
memperoleh hasil yang sama atau hampir sama (Kirkendall, 1980).
Dibawah ini kemampuan-kemampuan motorik yang dapat dikuasai remaja disesuaikan dengan indikator-indikatornya.
Konstruk
|
Meteri
|
Indikator
|
Obstacle run
(lari rintangan)
|
Kelincahan
|
|
Melempar bola basket
|
Kekuatan otot
|
|
Tes kemampuan motorik umum dari Scott
|
Lompat jauh tanpa awalan
|
|
Wall pass.
|
Ketepatan
|
|
Lari cepat selama empat detik
|
Kecepatan
|
|
Lompat jauh tanpa awalan
|
|
|
Tes kemampuan motorik umum dari Barrow
|
Melempar bola softball
|
Kekuaran otot
|
Zigzag run
|
Kelincahan
|
|
Wall pass
|
Ketepatan
|
|
Medicine ball put
|
Kekuatan otot
|
|
Lari cepat 60 yard
|
Kecepatan
|
|
2. Perkembangan Sosial Pada Masa Remaja
Pengertian
Perkembangan Sosial
a.
Hubungan sosial merupakan hubungan
antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat
yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa,
kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial
juga berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja,
seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan
pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian
perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia
sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
b.
Perkembangan sosial dapat pula
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan kerjasama.
c.
Hubungan sosial (sosialisasi)
merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai
dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang
sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi
kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat
kompleks.
Karakteristik
Perkembangan Sosial Remaja
Pada masa remaja berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain.
Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat
pribadi, minat, nilai-nilai, maupun perasaannya.
Pada masa ini juga berkembang sikap “conformity”, yaitu kecenderungan untuk
menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau
keinginan orang lain (teman sebaya).
Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti menampilkan
sikap dan perilaku yang secara moral dan agama dapat dipertanggung jawabkan
maka kemungkinan besar remaja tersebut akan menampilkan pribadinya yang baik.
Sedangkan, apabila kelompoknya itu menampilkan dan perilaku yang melecehkan
nilai-nilai moral maka sangat dimungkinkan remaja akan melakukan perilaku
seperti kelompoknya tersebut.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: keluarga, kematangan anak, status
ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan
intelegensi.
1.
Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak termasuk perkembangan
sosialnya. Kondisi atau tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang
yang kondusif bagi sosialisasi anak. Didalam keluarga berlaku norma-norma
kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa
perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan
kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan
bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas
ditetapkan dan diartikan oleh keluarga.
2.
Kematangan
Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis.
Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat
orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan
kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan
fungsinya dengan baik.
3.
Status
Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial
banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga
dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan mmandang anak, bukan sebagai anak
yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam
keluarga anak itu. “Ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan
sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku
didalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak
memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga”
status sosial dalam ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “mejaga
ststus dalam keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan
sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi
“terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit
dengan normanya sendiri.
4.
Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang
terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif,
akan memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan
mereka dimasa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan
bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat dan
kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan
kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
5.
Kapasitas
Mental, Emosi dan Intelegensi
Kemampuan berfikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang
berkemampuan intelektual tinggi akan berkembang bahasa secara baik. Oleh karena
itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, pengendalian
emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan
sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain
merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah
dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.
Pengaruh
Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat
memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri
yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan
orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain,
bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak saling dipengaruhi, oleh ide-ide dari
teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain,
termasuk kepada orang tuanya. Kemapuan obstraksi anak yang menimbulkan kemampuan
mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang
semestinya menurut alam fikirannya. Disamping
itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa:
1)
Cita-cita idealisme yang baik,
terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat lebih jauh
dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak
berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2)
Kemampuan berfikir dengan pendapat
sendiri, belum disertai pendapat orang lain dalam penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi
pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhiri masa remaja
sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.
3. Perkembangan Bahasa Pada Masa Remaja
Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosioanal dan sosial. Dengan perkembangan
bahasa, anak akan lebih mengerti orang lain dan lebih mudah dimengerti oleh
orang lain. Semua ini sangat membantu perkembangan tingkah laku dan sikap
sosialnya. Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering
berhubungan satu sama lainnya. Menyimak dan membaca erat hubungan dalam hal
bahwa keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan menulis
erat hubungannya dalam hal bahwa keduanya merupakan cara untuk mengekpresikan
makna.
Perkembangan
Bahasa Dalam Pendidikan dan Lingkungan Masyarakat
Bersamaan dengan kehidupan dalam masyarakat luas, anak
remaja mengikuti proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga
pendidikan, bahasa diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan
kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam
cakrawala ilmu pengetahuan semata, namun juga secara berencana merekayasa
perkembangan sistem budaya, termasuk didalamnya perilaku berbahasa.
Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya)
terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai
pola bahasa pergaulan yang berkembang dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu
berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang bentuknya amat khusus
(bahasa prokem).
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan diperkaya oleh
lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan
kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar, akan
memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya
dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar disekolah.
Masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa
terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan
keterbatasan kesempatan dan sarana serta prasarana, menyebabkan si remaja
kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi
sekarang ini penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang
kesuksesan hidup dan karir seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam
pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak
berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan
kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan
aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pertumbuhan
(growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru.
Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.
(wong, 2000).
Pertumbuhan
fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga
meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada system pencernaan, system
peredaran darah, system pernafasan, system endokrin dan jaringan tubuh. Baik
laki-laki maupun perempuan perubahan fisiknya mengikuti urutan-urutan tertentu.
Kondisi yang
mempengaruhi perkembangan remaja adalah pengaruh
keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh
lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,
A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta:
Salemba Medika.
http://semi-yanto.blogspot.com/2011/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.html
Soetjiningsih,
SpAk, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC.
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung:
Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan:
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.
Komentar
Posting Komentar